Senin, 24 Mei 2010

Rupiah Turun Tajam ke Rp9.337

Candra Setya Santoso - Okezone
Foto: Corbis

JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka melemah cukup tajam di level Rp9.377,5 per USD. Pelemahan harga minyak dan penurunan indeks saham di bursa Wall Street memberikan sentimen negatif pada perdagangan pagi ini.

"Pelemahan harga minyak dan penurunan indeks di NYSE pada perdagangan kemarin dikawatirkan akan membawa sentimen negatif ke pasar Asia untuk perdagangan hari ini. Dengan pertimbangan tersebut, rupiah tampaknya akan melemah kembali ke kisaran Rp9.270-Rp9.285 per USD," ungkap analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih, dalam buletin yang dipublikasikan, di Jakarta, Selasa (25/5/2010).

Pada perdagangan kemarin, jelasnya, nilai tukar rupiah menguat ke Rp.9.268 per USD (kurs tengah Bloomberg) pada penutupan perdagangan kemarin mengikuti penguatan beberapa mata uang Asia seperti won dan yen.

Penurunan juga terjadi pada beberapa indeks Asia seperti SET, KLSE, dan IHSG. IHSG turun ke 2.609,61, sementara indeks utama Asia seperti Hang Seng, Nikkei, STI, KOSPI ditutup naik. Sementara itu harga minyak mentah kembali turun ke USD65,96 per barel.

Dijelaskan pula, penjualan rumah April di AS naik sebesar 7,6 persen, lebih tinggi dari perkiraan konsensus analis di 5,5 persen sehingga mencapai 5,77 juta. Kenaikan penjualan ini terkait dengan program pengembalian pajak dari pemerintah yang akan segera berakhir pada 30 Juni 2010 ini dan suku bunga mortgage diperkirakan masih akan rendah.

Krisis Eropa menjadi salah satu faktor bertahannya suku bunga rendah di AS karena pemulihan ekonomi AS akan tertahan. Indeks Dow ditutup turun karena kekawatiran terhadap krisis Eropa lebih kuat dari berita positif kenaikan penjualan rumah tersebut. Sebaliknya imbal hasil dari T-bond 10 tahun turun ke 3,21 persen mendekati level terendahnya 3,1 persen pada 21 Mei lalu.
(css)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar