Kamis, 20 Mei 2010

2030, Warga Indonesia Bebas dari Ketulian

09:39 | Monday, 19 April 2010

Pengurus Komisaris Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Provinsi Sumatera Utara Periode 2010-2015 resmi dilantik. Pelantikan yang berlangsung di Hotel Tiara Convention Hall, berlangsung secara sederhana dan penuh kekeluargaan.

Ketua PGPKT Komisaris Daerah Sumut yang baru dilantik DR Dr Delfitri Munir Sp THT-KL(K) dalam sambutannya, Sabtu (17/4) mengatakan, untuk tahun 2010 hingga 2015 PGPKT terget kurangi jumlah penderita gangguan pendengaran hingga 50 persen. “Bahkan periode 2015 hingga 2030, PGPKT memiliki target agar Indonesia bisa pada tingkatan “Sound Hearing” atau bebas ketulian,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, garis besar program kerja komda PGPKT periode 2010-2015 agar bisa tercapai target 50 persen yaitu melakukan beberapa deteksi terhadap kebisingan di beberapa tempat seperti diskotik, pabrik, dan tempat bermain anak.

“Tidak hanya deteksi, kita juga akan lakukan skrining (Klasifikasi Jenis Ketulian), kepada para pekerja di tempat-tempat yang dimaksudkan sebelumnya. PGPPKT Juga nantinya akan melakukan skrining pada bayi baru lahir dan anak-anak sekolah termasuk SLB,” imbuhnya.(mag-21)
Setelah pada tingkatan skrining, Delfitri mengatakan, upaya yang dilakukan berikutnya adalah melakukan terapai gangguan pendengaran dan ketulian dengan Alat Bantu Dengar (ABD), hingga operasi sampai Implan Kokhlea.

“Hal ini juga dilakukan sebagai pengabdian masyarakat untuk promotif, kuratif, dan rehabilitatif,” katanya.

Masih menurutnya, terdapat tiga klasifikasi jenis ketulian yaitu, konduktif hantaran, sensorik neural dan Mix yang merupakan campuran dari keduanya, dan merupakan tingkatan yang berbahaya. “Jika pada tingkatan seperti ini maka langkah yang diambil adalah dengan melakukan operasi,” imbaunya

Ketua Umum Pusat Perhimpunan Ahli THT dan Bedah Kepala Leher (Perhati KL) selaku penasehat, Prof DR.dr Bambang Hermani Sp.THT-KL(K), dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung terbentuknya PGPTK di Sumut. “Untuk kedepannya diharapkan Sumatera Utara bisa menjadi tuan rumah Kongres Nasional Perhati KL,” ungkapnya. (mag-21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar